Jum'at - Minggu (14-16/09/2012), kali kedua saya menikmati hawa dingin dan malam pekat di curug panjang. Kali ini camping saya terasa lebih istimewa, karna saya ditemani oleh istri tercinta (honeymoon di gunung ni ceritanya.. agak ga modal jg siy..hehe:).
Jum'at sore (16.00 wib), kami berangkat dari rumah mengendarai motor, cukup sore dan sudah pasti akan ke-malaman di jalan:), tapi kami tidak mengundurkan niat untuk tetap berangkat ke curug panjang. Awal perjalanan kami lalui dengan waswas karna langit mulai beranjak mendung, benar saja, baru sampai di kawasan bukit pelangi (sentul), gerimis sudah menyapa kami, dan puncaknya saat kami sampai di gadog, gerimis tak tertahan lagi menjadi hujan, kami pun berhenti untuk meneduh.
Cukup lama kami menunggu hujan reda hingga langit makin gelap, sempat saya utarakan kepada istri untuk membatalkan niat, karna saya pikir beresiko melakukan perjalanan di malam hari, selain hujan membuat akses ke curug panjang dengan jalannya yang rusak menjadi licin, sebagian jalannya pun sangat minim penerangan, dan jarang sekali ada kendaraan lalu-lalang di malam hari, kekhawatiran lain, tentu saja begal (mapia curanmor) yang satu ini, bisa saja menguntit dan menjegat lalu membawa kabur motor kami (kalo cuman motor'y siy masih untung, lo tau kan kalo begal sadis...:?) tetapi istri meyakinkan untuk tidak membatalkan rencana, dan kami tetap melanjutkan perjalanan.
Setelah melewati taman rekreasi mega mendung, akses jalan mulai rusak dan gelap dengan sisi-sisi jalan disesaki pepohonan, tampak satu-dua rumah penduduk/villa yang seperti rumah hantu (sepi), saat memasuki area ini hanya sekali kami berpapasan dengan kendaraan (motor) lain, mungkin karna baru malam sabtu, tak ada grombolan touring seperti di malam minggu.
Sebagian akses jalan ke curug panjang cukup baik (weleh ada manusia planet..:)
Dengan perasaan lega kami tiba di gerbang curug panjang, kami hanya disambut pos penjaga yang kosong melompong tanpa petugas dan tanpa adanya penerangan, kami putuskan untuk memasuki area curug tanpa ijin penjaga, jarak dari gerbang ke curug -+500 m dengan jalan setapak berbatu tetapi cukup mudah dilalui motor.
Gerbang utama curug panjang (gerbang 2 & 3 ada disebelah timur & selatan)
Saat sampai di area curug, kami langsung menuju rumah penduduk untuk menitipkan motor, setelah berbasa-basi dan mengisi perut dengan mie rebus (plus telor plus krupuk alot), kami segera mencari lokasi camp untuk mendirikan tenda, pilihan kami area yang tidak terlalu jauh dari rumah penduduk tempat kami menitip motor, karna terlalu gelap untuk meng-explore lokasi camp yang lain.
Rumah penduduk sekaligus warung santai (titip motor disini)
Malam pertama camp, kami lewati dengan tertidur pulas dalam tenda, setelah terlebih dulu "dinner berdua romantis" dengan lauk alakadarnya (dadar mie:).
Pagi hari setelah sarapan, kami berencana meng-explore kawasan curug panjang, belum kami mulai, seorang petugas datang menghampiri kami, berbasa-basi (sumpah basi banget:..hehe) lalu meminta kami membayar tiket dan sewa area camp sebesar 30.000/hari/org (heem.. mahal ya..:p). Entah uang sejumlah itu untuk pembayaran apa saja, si petugas sama sekali tidak memberi rincian yang jelas, sekalipun saya coba mengorek informasi, jawaban yang saya dapat hanya "itu ketentuan dari pengelola" (lagi-lagi, tanah rakyat dikavling-kavlingin, dimahalin lagi.. dasar brontosaurus!:). Sempat saya menawar harga dengan perbandingan sewa area camp di TNGP Cipelang sebesar 25.000/org/2 hari + 2 malam (reed. Jelajah Alam TNGP Cipelang Sukabumi), tapi si petugas dengan enteng menjawab "beda pengelola beda juga dong kebijakannya" (alah, yang bener mah "sama pengelola sama aja kelakuan-nya" pengelolanya kan sama-sama PERHUTANI :p), alhasil saya pun membayar 100.000/2org/2malam (lumyan lah turun goceng..:).
Pagi hari setelah sarapan, kami berencana meng-explore kawasan curug panjang, belum kami mulai, seorang petugas datang menghampiri kami, berbasa-basi (sumpah basi banget:..hehe) lalu meminta kami membayar tiket dan sewa area camp sebesar 30.000/hari/org (heem.. mahal ya..:p). Entah uang sejumlah itu untuk pembayaran apa saja, si petugas sama sekali tidak memberi rincian yang jelas, sekalipun saya coba mengorek informasi, jawaban yang saya dapat hanya "itu ketentuan dari pengelola" (lagi-lagi, tanah rakyat dikavling-kavlingin, dimahalin lagi.. dasar brontosaurus!:). Sempat saya menawar harga dengan perbandingan sewa area camp di TNGP Cipelang sebesar 25.000/org/2 hari + 2 malam (reed. Jelajah Alam TNGP Cipelang Sukabumi), tapi si petugas dengan enteng menjawab "beda pengelola beda juga dong kebijakannya" (alah, yang bener mah "sama pengelola sama aja kelakuan-nya" pengelolanya kan sama-sama PERHUTANI :p), alhasil saya pun membayar 100.000/2org/2malam (lumyan lah turun goceng..:).
Setelah berdebat kusir dengan si petugas, kami teruskan niat untuk meng-explore kawasan Curug Panjang. Pada guide (peta) yang terpampang di dekat musholah, tergambar miniatur kawasan curug panjang dan sekitarnya. Ternyata selain curug panjang, terdapat juga curug-curug lain yang masih aliran sungai ci esek, tetapi dari informasi yang kami dapat, setiap curug dikelola oleh pengelola berbeda, sehingga jika hendak mengunjungi curug-curug tersebut kita akan kembali dikenakan restribusi area (uh..pungutan mulu, pantesnya disebut curug 30.000 niy..!:).
Guide kawasan curug panjang
Akhirnya kami hanya meng-explore kawasan curug panjang saja, kawasan ini memiliki sedikit wana wisata, selain curug panjang dan area camping yang tertata rapi di bukit, terdapat kawasan wisata kampung dan cluster sawah, tetapi fasilitas yang diberikan cukup lumayan (dari pada lo manyun..:), terdapat dua musholah (1 musholah pengunjung dan 1 musholah penduduk), MCK (4 komplek, cukup bersih), aula sederhana (lebih mirip kandang anuan..hehe;) dan tiga warung santai milik penduduk (1 tutup). cukup lengkap kan...!:@
Sore harinya kami putuskan untuk pindah lokasi camp ke cluster bukit. Di area ini cukup nyaman, selain area tertata rapi di lereng bukit, pohon pinus membuat area teduh dan sejuk, lereng bukit yang menghadap selatan membuat angin tidak langsung menghantam tenda (saat kami kamping, kecendrungan angin bertiup dari utara ke selatan sehingga angin berada dibalik bukit:).
Wedeh gagahnya..:)
Duh pucing.. jedodin pala ah!
Apaan tuuh..!
Coba kebayang lg ngapain niy..:)
Lg intai target..:)
Pohon ama model, bagusan pohon-nya ya..hehe:p
Tukang cilok (bakso colok) kecapean...!
Hamparan batu curug panjang.
Ini dia curug panjang (yah, begitu dech..-)
Beberapa menit setelah mendirikan tenda, hujan turun cukup lebat, membuat udara semakin dingin, tetapi dibandingkan dengan di cilember, hawa di curug panjang relatif lebih hangat dan tidak terlalu lembab, faktanya saya tidak pernah sekalipun menemukan penghuni dunia lembab (pacet) seperti yang banyak saya temukan di lokasi camping di cilember, cidahu, atau cipelang.
Pada malam kedua kami tidak lagi camping sendiri, menyamuk kawan (fire adventure) mendirikan tenda di dekat lokasi kami, seperti biasa, setiap kali bertemu kawan pendaki (meski ga kenal) muncul perasaan se-nasib dan se-perjuangan, setelah berkenalan, mereka mengajak kami untuk gabung (ngupy sambil makan ubi) bareng. ((salam rimba lestari kawan (chip, mirna, dede kiting, dani, mba nung, anto, mei, & cs "sorri yg ga kesebut, sumpah lupa.." :))
Esok harinya setelah masak-masak, bersih-bersih dan photo-photo di curug, kami bergegas packing, sialnya, selesai packing hujan kembali turun, dan kami putuskan menunggu reda terlebih dulu di rumah penduduk tempat kami menitip motor, setelah hampir 2 jam akhirnya hujan mulai reda ((untung reda sebelum jam.6, kalo lewat bisa kena charge menginap di curug (30.000/org), (kebijakan model apa nih, duit mulu)). Dan akhirnya pada jam 17.00, kami mulai perjalanan pulang dan sampai di rumah dengan selamat (jam.20.00 wib).
Kawan-kawan fire adventure (makasih jamuan'nya ya sob..!:)
Esok harinya setelah masak-masak, bersih-bersih dan photo-photo di curug, kami bergegas packing, sialnya, selesai packing hujan kembali turun, dan kami putuskan menunggu reda terlebih dulu di rumah penduduk tempat kami menitip motor, setelah hampir 2 jam akhirnya hujan mulai reda ((untung reda sebelum jam.6, kalo lewat bisa kena charge menginap di curug (30.000/org), (kebijakan model apa nih, duit mulu)). Dan akhirnya pada jam 17.00, kami mulai perjalanan pulang dan sampai di rumah dengan selamat (jam.20.00 wib).
Soo sweet banget, bulan madu meriah & inspiratif.
ReplyDeleteyoyoy, betul betul tu mba.. juga bulan madu yg n'da modal tapi cihuii..:)
Deleteliputan menarik bermanfaat :) Terus berbagi
ReplyDeletemonggo kang..:)
Deletesiiiip lah
ReplyDeletemuantab tuh, ini baru petualang sejati, "MENGARUNGI KEHIDUPAN BERLIKU BERSAMA ISTRI TERCINTA" Sukses selalu sobat,.... Slam rimba, lestari alam,
ReplyDeletehatur nuhun kang muhammad. insya.Allah, kapan-kapan kita sekeluarga bisa ketemu di alam bebas...salam rimba lestari.
DeleteLiputan yang menarik. Thanks..
ReplyDeleteinfo om.. di TKP disediakan sewa alat camp nya juga ngga..?
ReplyDelete